TEKNIK KOMUNIKASI
EFEK
KOMUNIKASI MASSA
DISUSUN
OLEH :
NUR TASLIMAH F100150033
NOVI ARISANTI F100150102
ALLYSA MEGAWATI F100150118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya kami
mampu menyelesaikan penyusunan makalah dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Teknik
Komunikasi”. Makalah ini diharapakan bisa menambah wawasan dan dapat bermanfaat
dalam dunia pendidikan.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Soleh Amini
Yahman, S.Psi. M.Si. serta pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam
proses menimba ilmu dengan sebaik-baiknya. Aamiin yarobbal’alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial
yang kesehariannya memerlukan komunikasi untuk dapat berinteraksi. Komunikasi
merupakan alat untuk membangun jejaring sosial sehingga dapat terbentuk
kehidupan komunitas atau masyarakat. Komunikasi penting bagi manusia karena ±
70 – 80 % dari waktu sadar manusia digunakan hanya untuk berkomunikasi baik
secara verbal maupun non verbal. Kurangnya komunikasi dapat menghambat
kepribadian individu tersebut.
Komunikasi ialah pesan yang
disampaikan kepada komunikan dari komunikator melalui saluran atau media
tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud memberkan
dampak kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Komunikasi
terbagi menjadi dua cara, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Kegagalan
komunikasi sendiri dapat menyebabkan miss
communication dan miss understanding.
Komunikasi terbagi menjadi
empat macam, yaitu komunikasi interpersonal, organisasi, massa, dan
intrapersonal.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa pengertian komunikasi massa?
- Apa saja efek yang ditimbulkan dari komunikasi massa?
1.3 Tujuan
- Untuk menjelaskan pengertian dari komunikasi massa.
- Untuk menjelaskan tentang efek yang ditimbulkan dari komunikasi massa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yang meliputi surat
kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang
ditujukan kepada umum, dan film yang yang dipertunjukkan di gedung-gedung
bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada
komunikan yang beragam dan jumlah yang banyak dengan menggunakan media.
Pengertian lain dari komunikasi massa ialah suatu proses komunikasi dimana
pesan dalam komunikasi didistribusikan dengan peralatan teknis untuk menjangkau
khalayak yang lebih luas (Bitnerr, 1989).
Komunikasi massa berlangsung satu arah dengan isi pesan yang bersifat umum
dan terbuka. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan serta sifatnya
cepat dan sesaat. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen sedangkan
komunikator bersifat kolektif atau melembaga.
2.2
EFEK KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa
merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat
menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan
melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual / audio visual) perlu dikaji
melalui metode yang bersifat analisis
psikologi (kekuatan sosial yang merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan
watak serta kodrat manusia) dan analisis
sosial (peristiwa sosial yang terjadi akibat komunikasi massa dengan
penggunaan media massa yang sangat unik serta kompleks).
Menurut Steven
M. Chaffe (pada Betty-Soemirat, dalam Karlinah, dkk. 1999) efek
komunikasi massa dapat dilihat dari tiga pendekatan :
a. Efek
Kehadiran Media Massa
Mc Luhan mengemukakan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh
karena itu, bentuk media saja sudah memengaruhi khalayak. Jenis media
komunikasi yang digunakan oleh khalayak berupa tatap muka maupun melalui media
cetak atau elektronik. Menurut Steven M. Chaffe, ada lima jenis efek kehadiran
media massa sebagai benda fisik, yaitu :
1.
Efek
Ekonomi
Kehadiran media massa di masyarakat dapat
menumbuhkan berbagai usaha produksi,
distribusi, dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran surat kabar berarti
menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas koran, menyuburkan pengusaha
percetakan dan grafika, membuka lapangan kerja bagi para wartawan, perancang
grafis, pengedar, pengecer dan pencari iklan.
2.
Efek
Sosial
Berkaitan dengan perubahan pada struktur atau
interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Misal, kehadiran televisi
dapat meningkatkan status sosial dari pemiliknya.
3.
Penjadwalan
Kegiatan Sehari-hari
Misal, pada waktu maghrib, anak-anak yang biasanya
mengaji setelah menjadi lebih senang menonton televisi setelah stasiun televisi
menyajikan acara hiburan tertentu pada waktu tertentu.
4.
Efek
Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan
psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman. Misal,
untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa.
5.
Efek
Menumbuhkan Perasaan Tertentu
Seseorang akan mempunyai perasaan positif atau
negative terhadap media tertentu. Misal, seseorang akan mempunyai perasaan
positif terhadap harian Kompas dari
pada Media Indonesia
.
b. Efek
Pesan
Usaha untuk mencari dan menemukan media (saluran)
yang paling efektif untuk memengaruhi khalayak. Efek pesan media massa meliputi
:
1.
Efek
Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya. Disini pesan yang disampaikan oleh komunikator
ditujukan kepada pikiran komunikan. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanya
berkisar pada upaya untuk memberitahu saja, tidak lebih dari itu. Dalam efek
kognitif ini, mengandung unsur stereotip,
yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat
yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan seringkali tampang dan tidak benar (Rakhmat,
1985;224). Contoh, dalam film India, wanita sering ditampilkan sebagai mahkluk
yang cengeng, senang kemewahan dan sering kali crewet.
ü
Efek Prososial Kognitif
Yaitu bagaimana media massa memberikan manfaat yang
dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang
bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek
prososial kognitif. Contoh, film “Sesame
Street” di AS. Film yang dirancang oleh para pendidik, psikolog dan ahli
media massa.
2.
Efek
Afektif
Tujuan media massa dalam hal ini diharapkan dapat
turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebaginya. Hal
ini bisa disebut juga sebagai rangsangan emosional. Faktor-faktor yang
mempengaruhi intensitas rangsangan emosioanal antara lain :
ü
Suasana
Emosional
Misal, saat menonton adegan-adegan lucu akan
menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan
senang. Dapat disimpulkan bahwa respon terhadap sebuah film maupun sinetron
akan dipengaruhi oleh suasana emosional.
ü
Skema
Kognitif
Merupakan naskah yang ada dalam pikiran yang
menjelaskan tentang alur peristiwa. Misal, dalam sebuah film laga “sang jagoan”
pasti akan menang, maka dari itu kita tidak usah cemas ketika sang jago
terjatuh. Kita sudah menduga pasti akan ada pertolongan.
ü
Suasana
Terpaan (Setting of Exposure)
Misal, sekarang ini banyak film misteri yang
diputar. Hal itu membuat kita berfikir bahwa kehidupan mahkluk itu adalah
sebagaimana yang kita lihat dalam film tersebut.
ü
Predisposisi
Individual
Mengacu kepada karakteristik khas individu. Misal,
orang yang mempunyai sifat sensitif akan sulit untuk diajak bercanda.
ü
Faktor
Identifikasi
Menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan
tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Misal, orang menempatkan dirinya
dalam posisi tokoh dan merasakan sebagaimana tokoh tersebut.
3.
Efek
Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak
dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Misal, adegan kekerasan dalam televisi akan
menyebabkan orang menjadi beringas.
Menurut R. Lavidge dan G.A. Steiner,
efek-efek komunikasi massa terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu :
1. Konatif
Bidang motivasi.
Pesan-pesan merangsang atau mengarahkan keinginan.
Berhubungan
dengan media massa yang memberikan informasi untuk menimbulkan suatu perilaku
atau tindakan tertentu.
2. Afektif
Bidang emosi.
Pesan-pesan mengubah tingkah laku dan perasaan.
Berhubungan
dengan media massa yang memberikan informasi untuk mengubah tingkah laku serta
perasaan emosional masyarakat agar turut merasakan apa yang terjadi.
3. Kognitif
Bidang
pemikiran/gagasan. Pesan-pesan menyediakan informasi dan kenyataan-kenyataan.
Berhubungan dengan
media massa yang memberikan pengetahuan-pengetahuan tentang hal yang sudah atau
belum diketahui serta untuk mengembangkan kemampuan kognitif masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Komunikasi ialah
pesan yang disampaikan kepada komunikan dari komunikator melalui saluran atau
media tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud memberkan
dampak kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Komunikasi terbagi
menjadi empat tingkatan, yaitu komunikasi interpersonal, organisasi, massa, dan
intrapersonal.
Komunikasi massa adalah penyampaian informasi yang
dilakukan melalui media massa. Komunikasi massa memiliki beberapa efek yang
dapat mempengaruhi individu, masyarakat, bahkan kebudayan. Menurut Steven M.
Chaffe efek komunikasi massa dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu :
efek kehadiran media massa dan efek pesan. Efek kehadiran media massa meliputi
efek ekonomi, sosial, penjadwalan kegiatan sehari-hari, efek hilangnya perasaan
tidak nyaman, efek menimbulkan perasaan tertentu. Sedangkan efek pesan meliputi
efek kognitif, afektif, dan behavioral. Menurut R. Lavidge
dan G.A. Steiner, efek-efek komunikasi massa terbagi menjadi tiga dimensi,
yaitu dimensi konatif,
afektif, dan kognitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar