Selasa, 03 Januari 2017

Efek Komunikasi Massa



TEKNIK KOMUNIKASI
EFEK KOMUNIKASI MASSA

DISUSUN OLEH      :
NUR TASLIMAH              F100150033
NOVI ARISANTI              F100150102
ALLYSA MEGAWATI       F100150118







FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015/2016




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Teknik Komunikasi”. Makalah ini diharapakan bisa menambah wawasan dan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Soleh Amini Yahman, S.Psi. M.Si. serta pihak lain yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu dengan sebaik-baiknya. Aamiin yarobbal’alamin.





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang kesehariannya memerlukan komunikasi untuk dapat berinteraksi. Komunikasi merupakan alat untuk membangun jejaring sosial sehingga dapat terbentuk kehidupan komunitas atau masyarakat. Komunikasi penting bagi manusia karena ± 70 – 80 % dari waktu sadar manusia digunakan hanya untuk berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Kurangnya komunikasi dapat menghambat kepribadian individu tersebut.
Komunikasi ialah pesan yang disampaikan kepada komunikan dari komunikator melalui saluran atau media tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud memberkan dampak kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Komunikasi terbagi menjadi dua cara, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Kegagalan komunikasi sendiri dapat menyebabkan miss communication dan miss understanding.
Komunikasi terbagi menjadi empat macam, yaitu komunikasi interpersonal, organisasi, massa, dan intrapersonal. 

1.2  Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian komunikasi massa?
  2. Apa saja efek yang ditimbulkan dari komunikasi massa?

1.3  Tujuan
  1. Untuk menjelaskan pengertian dari komunikasi massa.
  2. Untuk menjelaskan tentang efek yang ditimbulkan dari komunikasi massa.
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dan jumlah yang banyak dengan menggunakan media.
Pengertian lain dari komunikasi massa ialah suatu proses komunikasi dimana pesan dalam komunikasi didistribusikan dengan peralatan teknis untuk menjangkau khalayak yang lebih luas (Bitnerr, 1989).
Komunikasi massa berlangsung satu arah dengan isi pesan yang bersifat umum dan terbuka. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan serta sifatnya cepat dan sesaat. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen sedangkan komunikator bersifat kolektif atau melembaga.

2.2  EFEK KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual / audio visual) perlu dikaji melalui metode yang bersifat analisis psikologi (kekuatan sosial yang merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan watak serta kodrat manusia) dan analisis sosial (peristiwa sosial yang terjadi akibat komunikasi massa dengan penggunaan media massa yang sangat unik serta kompleks).
Menurut Steven M. Chaffe (pada Betty-Soemirat, dalam Karlinah, dkk. 1999) efek komunikasi massa dapat dilihat dari tiga pendekatan :
a.      Efek Kehadiran Media Massa
Mc Luhan mengemukakan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah memengaruhi khalayak. Jenis media komunikasi yang digunakan oleh khalayak berupa tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik. Menurut Steven M. Chaffe, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu :
1.      Efek Ekonomi
Kehadiran media massa di masyarakat dapat menumbuhkan  berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, membuka lapangan kerja bagi para wartawan, perancang grafis, pengedar, pengecer dan pencari iklan.
2.      Efek Sosial
Berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Misal, kehadiran televisi dapat meningkatkan status sosial dari pemiliknya.
3.      Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
Misal, pada waktu maghrib, anak-anak yang biasanya mengaji setelah menjadi lebih senang menonton televisi setelah stasiun televisi menyajikan acara hiburan tertentu pada waktu tertentu.
4.      Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman. Misal, untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa.
5.      Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu
Seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misal, seseorang akan mempunyai perasaan positif terhadap harian Kompas dari pada Media Indonesia
.
b.      Efek Pesan
Usaha untuk mencari dan menemukan media (saluran) yang paling efektif untuk memengaruhi khalayak. Efek pesan media massa meliputi :
1.      Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Disini pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan kepada pikiran komunikan. Dengan kata lain, tujuan komunikator hanya berkisar pada upaya untuk memberitahu saja, tidak lebih dari itu. Dalam efek kognitif ini, mengandung unsur stereotip, yaitu gambaran umum tentang individu, kelompok, profesi atau masyarakat yang tidak berubah-ubah, bersifat klise dan seringkali tampang dan tidak benar (Rakhmat, 1985;224). Contoh, dalam film India, wanita sering ditampilkan sebagai mahkluk yang cengeng, senang kemewahan dan sering kali crewet.
ü  Efek Prososial Kognitif
Yaitu bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Contoh, film “Sesame Street” di AS. Film yang dirancang oleh para pendidik, psikolog dan ahli media massa.
2.      Efek Afektif
Tujuan media massa dalam hal ini diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebaginya. Hal ini bisa disebut juga sebagai rangsangan emosional. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosioanal antara lain :
ü  Suasana Emosional
Misal, saat menonton adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang. Dapat disimpulkan bahwa respon terhadap sebuah film maupun sinetron akan dipengaruhi oleh suasana emosional.
ü  Skema Kognitif
Merupakan naskah yang ada dalam pikiran yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Misal, dalam sebuah film laga “sang jagoan” pasti akan menang, maka dari itu kita tidak usah cemas ketika sang jago terjatuh. Kita sudah menduga pasti akan ada pertolongan.
ü  Suasana Terpaan (Setting of Exposure)
Misal, sekarang ini banyak film misteri yang diputar. Hal itu membuat kita berfikir bahwa kehidupan mahkluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film tersebut.
ü  Predisposisi Individual
Mengacu kepada karakteristik khas individu. Misal, orang yang mempunyai sifat sensitif akan sulit untuk diajak bercanda.
ü  Faktor Identifikasi
Menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Misal, orang menempatkan dirinya dalam posisi tokoh dan merasakan sebagaimana tokoh tersebut.
3.      Efek Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Misal, adegan kekerasan dalam televisi akan menyebabkan orang menjadi beringas.


Menurut R. Lavidge dan G.A. Steiner, efek-efek komunikasi massa terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu :
1.      Konatif
Bidang motivasi. Pesan-pesan merangsang atau mengarahkan keinginan.
Berhubungan dengan media massa yang memberikan informasi untuk menimbulkan suatu perilaku atau tindakan tertentu.
2.      Afektif
Bidang emosi. Pesan-pesan mengubah tingkah laku dan perasaan.
Berhubungan dengan media massa yang memberikan informasi untuk mengubah tingkah laku serta perasaan emosional masyarakat agar turut merasakan apa yang terjadi.
3.      Kognitif
Bidang pemikiran/gagasan. Pesan-pesan menyediakan informasi dan kenyataan-kenyataan.
Berhubungan dengan media massa yang memberikan pengetahuan-pengetahuan tentang hal yang sudah atau belum diketahui serta untuk mengembangkan kemampuan kognitif masyarakat.



BAB III
PENUTUP

Komunikasi ialah pesan yang disampaikan kepada komunikan dari komunikator melalui saluran atau media tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud memberkan dampak kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator. Komunikasi terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu komunikasi interpersonal, organisasi, massa, dan intrapersonal.
Komunikasi massa adalah penyampaian informasi yang dilakukan melalui media massa. Komunikasi massa memiliki beberapa efek yang dapat mempengaruhi individu, masyarakat, bahkan kebudayan. Menurut Steven M. Chaffe efek komunikasi massa dapat dilihat dari dua  pendekatan, yaitu : efek kehadiran media massa dan efek pesan. Efek kehadiran media massa meliputi efek ekonomi, sosial, penjadwalan kegiatan sehari-hari, efek hilangnya perasaan tidak nyaman, efek menimbulkan perasaan tertentu. Sedangkan efek pesan meliputi efek kognitif, afektif, dan behavioral. Menurut R. Lavidge dan G.A. Steiner, efek-efek komunikasi massa terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu dimensi konatif, afektif, dan kognitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar